Pages

Saturday, February 11, 2006

[tanpa judul]

aku hanya kaget sepagi ini.. kaget sekali.. rasa di dada bercampur2 bagai gado-gado betawi.. sebentar lagi aku akan pergi, tinggalkan jakarta lagi.. dadah semua.. terima kasih sudah mau menemaniku.. babayyy...

aku pergi lagi

01:49 a.m.
[sepi.. cuma snoopy yang garuk2 dinding malem2..]

mungkin ini hari terakhir aku berada di depan layar ini untuk menekan tuts keyboard.. Besok malam, aku akan kembali ke tempat itu untuk menuntut ilmu... Mungkin akan lebih lelah dari hari ini.. Hari ini aku lelah sekali, ingin rasanya naik tidur seenaknya, tapi malah lelah yang amat sangat yang kurasa..

Wednesday, February 08, 2006

-pertemuan|kembali-

11:15 p.m.
[tanpa lagu sendu yang berarti, hanya semilir angin dan gemericik air hujan yang terdengar sayup-sayup]

Tadi ada reuni kecil-kecilan di gading. Cuma berlima kok.. Kami teman sekelas di kelas 3ipa C waktu SMU dulu. Kami sering berkumpul bersama, bikin tugas bersama, belajar bersama waktu UAN, dan gila-gilaan bersama pun pernah kami lakukan. Tapi tadi kami tidak begitu, kami hanya ingin duduk2 tenang, dan saling menceritakan kisah hidup masing-masing, selama paling tidak dua tahun terakhir ini. Tidak ada wajah2 tegang dan semburat kecemasan di wajah kami, yang ada hanya kesenangan, kesenangan karna finally we could meet each other after separated for about two years... well, well, i guess, this is such a happy time rite..? reunited with friends, sharing about what you've learned from this life for this past few years...
aku berharap, saat pertemuan|kembali antara aku dan dia, yang telah membuatku mencintai walau tanpa adanya cinta, kami berdua dapat tersenyum bersama, saling berbagi cerita tentang masa lalu, yang telah banyak mengajarku, untuk menjadi orang yang berbeda, bukan aku yang lemah lagi, dan bukan dia yang dulu kukenal lagi... seandainya saja semua dapat berjalan seringan ini.. aku pasti akan berkata, Puji Tuhan.., dan kami pun tersenyum... '=)

.p.s. Terima kasih untuk segala pelajaran berharga yang telah kau ajarkan padaku...

Tuesday, February 07, 2006

-taksengaja-

11:30 p.m.
(blue lou-cafe guitar)

TAKSENGAJA aku hanyut terbawa arus kesenduan lagu-lagu ini. aku duduk menatapi layar kotak sambil sesekali mengedipkan mata mencegah lelah yang datang. TAKSENGAJA aku buka-buka frenster [walau tahu gak akan ada update yang akan ku buat hari ini], sampai kutemukan nick yang lucu di second degree friends. TAKSENGAJA kuklik nick di atasnya dan terbukalah profil seorang senior di SMU yang iTu. Ternyata dia skarang di psikoUI yah.. Oohh.. *hanya mendesah kecil* Tiba-tiba aku TAKSENGAJA lihat foto itU, foto keluarganya...*kaget dan ilfil* Kenapa aku harus liat ini ya Tuhan..? Kenapa aku harus liat foto makhluk itU secara TAKSENGAJA??? Sama seperti ketika kita berdua pertama kali kenalan di sekolah itYu, terus TAKSENGAJA bertemu di tempat les depan kampus FK univ. terbeken di Indo, diikuti dengan TAKSENGAJA bertemu di Gereja waktu PASKAH [padahal kau tidak tahu aku balik ke jakarta dan aku baru kirim sms Happy Easter padamu, yang baru kau baca saat kau duduk di sisi ibumu sesaat setelah kau melihat aku ada di situ..], dan kitapun TAKSENGAJA lost contact lalu TAKSENGAJA membaca in a relationship di profile FSmu [walau kau tak mau ngaku dengan siapa], dan akhirnya temanku TAKSENGAJA membocorkan id-nya padaku waktu liburan yang lalu. Ternyata kisah TAKSENGAJA kita masih berlanjut sampai hari ini aku melihat fotomu dengan kribomu yang dulu kuanggap sangat lutchu [sebetulnya sampe sekarang masih *sigh*]
Aku benar-benar tak menyangka kalau keTAKSENGAJAan ini akan senantiasa berlanjut.. Mungkin karna kita awali dengan TAKSENGAJA maka akan berakhir dengan TAKSENGAJA juga? Ataukah mungkin kita hanya dekat karna keTAKSENGAJAan itu? Yang senantiasa mewarnai kehidupan kita..?? Selama ini aku hanya mau kau tau bahwa kaulah alasan aku memasuki dunia cinta tanpa cinta ini... Karna kau telah mengambil semua cinta itu, dan menggantikannya dengan jutaan sayang di jiwa.. Terima kasih K! Karna kau, aku jadi belajar memaknai kata hati dan sejuta arti kehidupan ini. aku akan terus begini, sampai kutemukan arti cinta sejati...

-taksengaja-

11:30 p.m.
(blue lou-cafe guitar)

TAKSENGAJA aku hanyut terbawa arus kesenduan lagu-lagu ini. aku duduk menatapi layar kotak sambil sesekali mengedipkan mata mencegah lelah yang datang. TAKSENGAJA aku buka-buka frenster [walau tahu gak akan ada update yang akan ku buat hari ini], sampai kutemukan nick yang lucu di second degree friends. TAKSENGAJA kuklik nick di atasnya dan terbukalah profil seorang senior di SMU yang iTu. Ternyata dia skarang di psikoUI yah.. Oohh.. *hanya mendesah kecil* Tiba-tiba aku TAKSENGAJA lihat foto itU, foto keluarganya...*kaget dan ilfil* Kenapa aku harus liat ini ya Tuhan..? Kenapa aku harus liat foto makhluk itU secara TAKSENGAJA??? Sama seperti ketika kita berdua pertama kali kenalan di sekolah itYu, terus TAKSENGAJA bertemu di tempat les depan kampus FK univ. terbeken di Indo, diikuti dengan TAKSENGAJA bertemu di Gereja waktu PASKAH [padahal kau tidak tahu aku balik ke jakarta dan aku baru kirim sms Happy Easter padamu, yang baru kau baca saat kau duduk di sisi ibumu sesaat setelah kau melihat aku ada di situ..], dan kitapun TAKSENGAJA lost contact lalu TAKSENGAJA membaca in a relationship di profile FSmu [walau kau tak mau ngaku dengan siapa], dan akhirnya temanku TAKSENGAJA membocorkan id-nya padaku waktu liburan yang lalu. Ternyata kisah TAKSENGAJA kita masih berlanjut sampai hari ini aku melihat fotomu dengan kribomu yang dulu kuanggap sangat lutchu [sebetulnya sampe sekarang masih *sigh*]
Aku benar-benar tak menyangka kalau keTAKSENGAJAan ini akan senantiasa berlanjut.. Mungkin karna kita awali dengan TAKSENGAJA maka akan berakhir dengan TAKSENGAJA juga? Ataukah mungkin kita hanya dekat karna keTAKSENGAJAan itu? Yang senantiasa mewarnai kehidupan kita..?? Selama ini aku hanya mau kau tau bahwa kaulah alasan aku memasuki dunia cinta tanpa cinta ini... Karna kau telah mengambil semua cinta itu, dan menggantikannya dengan jutaan sayang di jiwa.. Terima kasih K! Karna kau, aku jadi belajar memaknai kata hati dan sejuta arti kehidupan ini. aku akan terus begini, sampai kutemukan arti cinta sejati...

Monday, February 06, 2006

Aku yang Salah

Maaf, kukira tadi aku yang terlalu cerewet menceracau tentang kisahku hari ini, sementara kalian belum kenal aku...jadi kalian belum sayang aku...iya kah?

Aku seorang peremp[t]uan,,,entah mana yang benar..? kadang tingkahku seperti perempuan tulen tanpa naluri lelaki yang bisa membuatku suka warna pink, doyan bli tas, doyan bli spatu, doyan makeup, dan memberiku segala kelenjean yang ada di muka bumi ini. Tapi, saat naluri kejantanan itu muncul, jangan harapkan aku tuk memakai rok (walau harus di kampus), pastikan saja penampilanku dari sneakers butut (tentunya tanpa bau kebututannya), jeans belel, dan kemeja ato kaos longgar. Sungguh sebuah dilema menjadi diriku.
Aku Q. Gadis metropolis yang berusaha mencari udara segar dengan belajar di sebuah kampus di ujung utara negerinya yang berlokasi di pinggir pantai, sebuah fakultas yang cukup ternama dan terpandang di kota itu. Sebuah fakultas yang sangat dipandang karena ke-eksklusif-annya. Mungkin saja aku memang bersalah karena telah menetapkan diri menjalani pilihan hidup ini. Aku, putri tunggal dari seorang Pendeta dan seorang pegawai negeri sipil, akan masuk ke sebuah lingkungan yang tak pernah aku sangka akan hadir dan menjadi bagian di hidupku.

"..jangan pernah menjadi pohon, karena daunmu kan melayukanmu,
jangan pernah menjadi batu, karena arus air akan mengikismu,
jangan pernah menjadi ombak, karena karang akan menembus tubuhmu,
jadilah ENGKAU wahai anak manusia.. jadilah DIRIMU..! Tunjukkanlah KARYAnya pada DUNIA sana... sebagai MANUSIA..."

-MaaFkan aku-

10:00 p.m.
(tanpa alunan lagu, hanya desir angin dari kipas angin Cosmos tua yang terdengar...)

Hari ini aku lelah sekali. Memang aku lagi liburan dan ingin have fun in my hometown, but I just felt so tired today. Padahal tadi aku, Ferge, Acel, dan Wika pergi ke salah satu tempat rekreasi yang paling terkenal di negeri ini, Dunia Fantasi. Cuma dengan modal nekat dan keyakinan bahwa hari ini bakal sepi dan gak akan hujan deras walau langit sangat kelabu dan mendung menggelayut sendu, kami berempat pun melaju di lalu lintas Jakarta yang padat. Walau penuh dengan keraguan, tugasku sebagai penunjuk jalan dapat kumainkan dengan hampir sempurna menurutku (entah bagaimana menurut kalian..? ;p)
Jalanan penuh dengan mobil-mobil lalu lalang menikmati kesibukan di hari yang mungkin paling dibenci sejagat raya ini. Tak seperti biasa, pintu masuk Ancol yang kini direnovasi demi mewujudkan Jakarta Bay City pun kami temukan tanpa kesulitan yang berarti... Akhirnya tibalah kami di depan pintu gerbang Dunia Fantasi, dunia yang paling sering mewarnai masa kecilku, dengan segala permainan yang ada di dalamnya. Memang sempat aku ragu untuk menginjakkan kakiku ke sana, tapi setelah semua meyakinkanku, aku pun melenggang dengan sempurna, memasuki pintu gerbang Dufan. Hampir semua wahana yang bikin sport jantung telah kami jajal hari ini. Baru pertama kali ini aku mual pada saat bermain di Dufan. Selama 19 tahun aku hidup, belumlah pernah aku muntah karena naik halilintar atau kora-kora. Aku pun mulai menyalahkan si Kincir atas kemualanku.. Atau menyalahkan alam yang memberi gerimis-gerimis kecil yang menyengsarakan SCALP-ku. Pening rasanya kepala ini, ditambah lagi sms dan miskol-miskol itu, yang membuatku makin tak tahu bagaimana harus bertindak.. Untungnya kami naik wahana-wahana yang bikin jantung ini mau copot.. Mungkin COP gue langsung drop pas pulang main hari ini.. Ternyata gue udah gak sekuat dan setahan banting dulu, waktu gue masih bocah.. Hehehe...
Sejenak aku terlupa dan tak pernah mengingat-ingat masalah itu di atas sana, aku hanya ingin segera turun dari benda-benda besi berputar-putar itu. Aku enegggg..., muakkk,,, mualll,,, Mungkinkah ini rasa jiwa yang sesungguhnya? Hanya waktu yang akan menjawab semua ini... Mungkin jika waktu berbaik hati kepada aku, ia akan membantuku menyembuhkan semua kepedihan di jiwa.. Jika saja sang Waktu tahu akan semuanya... Untunglah ia belum menjadi Tuhan yang aku sembah dan aku puja dengan tulus, sepolos hati ini... .
Aku ingin semua ini cepat berlalu, agar tiada lagi senyuman paksaan di bibir ini, agar tiada lagi rambutku yang rontok dengan sia-sia...

Sunday, February 05, 2006

Aku dan Kotak Hitam part.I

12:38 a.m.
[suara jari-jari menari dengan alunan saxophone dari speaker]

...Aku sangat terikat padamu. Tak mungkin aku menjalani hidup ini sehari saja tanpa harus meyentuhmu. Di tengah malam seperti ini pun aku harus menjamah tubuhmu walau mata ini telah berat dan raga ini mulai lelah dan meronta meminta rehat. Aku harus menjamah tubuhmu walau sejenak, hanya demi melepas kepenatan di jiwa sepanjang hari ini. Tak pernah kubayangkan betapa aku akan merindumu jika kita harus berpisah. Hanya kau yang tahu dan mengerti endapan hatiku, yang telah mengeras, bahkan membatu di dalam diri ini. Jika saja ada yang berani merebutmu, akan ku berikan apapun demi mendapatkan kau kembali, agar ku dapat merengkuhmu kembali, melewati lagi malam-malam panjang bersamamu...
...Tak terbayangkan bila aku harus berada di dunia ini tanpamu. Lekuk tubuhmu yang menggoda mata ini untuk selalu menjamahmu tiap kali ku mau. Membuka dirimu sampai bagian yang terdalam, membawa diriku ke alam fantasi yang paling jauh yang pernah kubayangkan.. Kenikmatan yang tiada taranya dibandingkan kehidupanku di dunia yang penuh dengan kegersangan ini...
...Aku ingin memilikimu, utuh, tak terjamah oleh tangan-tangan lain yang ingin membagi dirimu dengan mereka. Sungguh, aku tak mampu melihat mereka mencobai tubuhmu satu demi satu, aku tak mampu melihatnya. Sejak saat itu, aku hanya menyimpanmu di tempat ini. Tak akan pernah lagi kupertontonkan engkau di khalayak ramai. Biarlah dirimu hanya untukku. Hanya aku yang dapat menjamah tubuh kakumu itu. Hanya AKU. Hanya aku yang bisa berbagi cerita denganmu. HANYA aku. Hanya aku yang harus engkau dengarkan demi CINTAKU!!! HANYA AKU!!!!...