Pages

Sunday, September 19, 2010

pagi yang melelahkan

Dia mencoba untuk menyeruput kopi dalam cangkir itu. Entah kenapa hari ini, aroma kopi yang tajam itu tidak mampu membangkitkan semangatnya untuk kembali memalingkan kepala ke monitor PC yang sudah 30 menit memainkan slide foto-foto liburannya di Bali tahun lalu. Wanita itu hanya meminum seteguk kopi panas, kemudian kembali menyandarkan kepalanya ke bantal kecil di mejanya. Bantal yang sudah dimilikinya sejak ia kuliah, bantal yang menurutnya paling praktis untuk dibawa kemana saja.
Tadi malam memang malam yang melelahkan bagi wanita oranye itu. Empat puluh dua pasien yang diterimanya tadi malam mungkin sudah tertidur nyenyak di rumah mereka masing-masing, atau mungkin mereka sudah kembali beraktivitas sebagaimana mestinya. Ahh, tiba-tiba saja dalam pikirannya terlintas laporan kematian bulan Agustus yang belum dikerjakannya. Sebenarnya ia hanya mempunyai dua kasus kematian yang harus dipresentasikan di depan para pengurus rumah sakit itu, tetapi entah kenapa ia merasa malas untuk membuat laporan kasusnya.
Ringtone lagu baru Rihanna yang bernyanyi cukup keras dari blackberry oranye-nya sanggup membuatnya mengangkat kepala dan langsung menjawab telepon masuknya dengan sopan.
"Selamat pagi, ini dengan siapa? Ada yang bisa saya bantu?", ujarnya sambil menggeliat-geliatkan badannya.
"Pagi dokter. Ini dari Rep. Sanbe dokter, cuma mo ingetin dokter kalo sebentar malam kita ada appointment dinner di Restoran XY dok. Dokter bisa datang kan? Nanti dijemput di rumah deh kalo perlu", suara lelaki bernama Yanto itu terdengar sangat bersemangat.
"Oh, iya. Nanti malam saya datang. Tolong jemput di rumah ya. Jangan lupa mengingatkan saya kembali nanti sore. Makasih Pak Yanto", jawab wanita oranye itu dengan tegas dan datar, memberikan kesan superioritas yang anggun.
Ia pun membuka calendar events dalam blackberry-nya dan menandai pukul 18.00 sebagai waktu untuk bersiap-siap. Ia pun menghabiskan kopi pahitnya, dan akhirnya mulai melirik layar PC yang sudah sejak tadi dinyalakannya. Ia mengetikkan passwordnya, dan kemudian membuka program Micosoft Word untuk memulai pekerjaan yang sudah sebulan ditundanya, Laporan Kasus Kematian akibat Syok Septik.

No comments: